Selasa, 27 Agustus 2019

KEBUDAYAAN KUNO DI KERAJAAN KUTAI MULAWARMAN


Telah lama di ketahui bahwa di pedalaman Kalimantan Timur, ada suatu bukti munculnya kebudayaan kuno yang terkait dengan khasanah budaya Nusantara, bahwa di abad ke IV telah muncul institusi kerajaan yang bercorak Kebudayaan Hindu dari India Selatan dikemudian hari Kerajaan ini disebut Kerajaan Kutai Martapura yang mana nama ini diberikan karena dalam beberapa sebutan asal nama Kutai yakni sebutan dari Qwitaire artinya Belantara menurut bahasa Sangsekerta dan Martapura berasal dari nama sebuah bukit di seberang Kota Muara Kaman sekarang yang berasal dari kata Maradavur artinya Cahaya Permata dan didalam sejarah Nasional Indonesia orang mengenal dengan nama Kutai Kuno karena ditemukan di Kutai, namun banyak yang menyebutnya kerajaan ini bernama Kerajaan Kutai Mulawarman, walaupun sebenarnya Mulawarman adalah nama seorang Raja di zaman awal peradapan tersebut.
Dalam kajian lebih lanjut mengenai Kerajaan Kutai Kuno ini selalu dijadikan pembicaraan oleh para pakar sejarah dan yang paling mengesankan adalah dikalangan arkeolog mengenai ditemukannya bukti kuat tentang keberadaan Kerajaan Kutai yg disebut-sebut Kerajaan Kutai Mulawarman dengan piagam-piagam batunya disebut Prasasti Yupa, yang bertulis tentang sair-sair dalam aksara palawa yang digunakan dalam bahasa sangsekerta dikurun zaman awal abad masehi di India. Sehingga sekarang ini sejarah tentang Kerajaan Kutai Mulawarman semakin tampak jelas karena sampai sekarang masih merupakan lahan pengkajian yang menarik minat para pakar sejarah karena banyaknya penguraian bukti baik paktual, oral dan sebagainya yang menuai kontraversial dikalangan pakar. Tentang Prasasti Yupa adalah Argumen pertama yang diangap kuat menjadi dasar pembicaraan di tingkat Internasional didalam babak priode sejarah Nusantra.
Argumen lain didapatkanya beberapa catatan mengenai perjalanan para musafir baik dari Cina, India, bahkan Yunani, itu adalah dasar dari perkembangan budaya yang pernah ada sejaaman proto sejarah karena hal ini juga ditafsir dari beberapa bahasa Memang, Sawai dan Dondang serta Bedandeng pada Upacara sakral dan Ritual yang dilakukan oleh penduduk setempat yang masih memegang adat istiadatnya lama.
Kebudayaan Kutai Kuno, adalah peninggalan budaya Hindu dari India Selatan yang juga dipengaruhi budaya Astronesia yang berakulturasi dengan beberapa kebudayaan di Asia Tenggara. Bagaimana penguraianya bahwa sebelum masuknya budaya hindu di Kalimantan sudah ada peradapan atau kehidupan walaupun belum begitu dikenal oleh bangsa luar misalnya, sebelum munculnya nama Maharaja Sri Kundungga telah muncul beberapa nama para Penghulu (Raja atau Kepala Suku Malay disebut Penghulu Bakulapura yakni munculnya Nama Atwangga dan Mitroga yang merupakan Nenek dan Bapak dari Kundungga).
Adanya cerita menurut tutur legenda, dalam sebuah mantera yang dikenal dengan memang asal yang bahasanya pun mengunakan bahasa Malay adapun cerita itu selalu menjadi cerita rakyat hampir meliputi semua ras dan suku di kutai bahkan pernah ada di Malaysia juga ada cerita mengenai Puan Mergasi yang merupakan tokoh Raksasa yang suka memangsa anak kecil, dan bahwa dulu memang telah hidup seorang sakti bernama Piatu anak dari Tahani karena kejenangannya (Kesaktianya) Pihatu dapat mengalahkan Raja Puan Hanja maka disitulah awalnya Pihatu yang beristeri Putri Tumbau dan Putri Lempam, Mengarai (Mencipta) membangun Negeri. Negerinya bernama Malaya negeri ini selalu mendapat serangan dari Negeri Singkarak di Utara Kalimantan yang dipimpin Puan Minak Mergasi anak Puan Minak Mampi, dan Isterinya Nama Puan Serdang mereka ini adalah keturunan Puan Minak Hanja yang adalah orang-orang primitif sisa zaman purba.
Cerita yang melegenda ini adalah dari infirasi yang juga dapat dijadikan suatu pengkajian karena terkait dengan beberapa memang (mantera) yakni dalam upacara ritual selalu dijadikan bahasa pengantar dengan kemumulan (Keturunan Awal), walapun cerita legenda ini berpariasi sesuai kebutuhan sang penuturnya namun banyak hal yg perlu kita ambil sebagai bahan kajian utuk dijadikan sumber oral sejarah.
Tokoh-tokoh legenda sangat melekat dalam khayalan kekanakan di kutai adapun ceritanya menggabarkan ketuladanan dalam infirasi kehidupan dizaman dahulu yang sangat mendidik kita dalam kehidupan sekarang ini, walaupun ceritanya simpang siur namun masih dapat tertata dalam suatu permaknaan dalam gambaran atau wayang kehidupan dizaman sekarang.
Legenda Puan Tahun yang menceritakan asal usul dari tata cara pertanian dan perkebunan, Legenda Silu yang diperankan oleh Sayus, Songo, Sentang, Silu, Rumbai Kaca, Rumbai Nenang, dan Naning serta Ngene adalah cerita pertanda Alam, Tokoh Puan Minak Hanja dan Bota serta Puan Minak Mergasi serta Dato Samburakai dan Pegole, Sahu adalah tokoh Supranatural, digambarkan sebagai Raja-Ratu Raksasa sedangkan Para Putri-putri cantik diperankan oleh Putri Ragel Mayang, Ragel Kemuning, Ragel Kelungsu dan Putri Tumbau serta Putri Lempam dan Putri Kilan Cahaya serta Kilan Samsu serta Ratu Gamboh dan Ratu Gari adalah para Wanita Cantik yang hidup dizaman sebelum Mulawarman dan Putri Surak, Putri Pidara Putih dan Putri Mayang Sari serta Putri Niradiah dan Putri Serifah Kencana adalah para putri yang hidup setelah zaman Mulawarman. Ada seorang tokoh yang arif bijak bernama nek Kembayat.
Sedangkan pada sekitar peralihan masa zaman abad ke 14 banyak tokoh legendaris seperti Putri Bengalon, Putri Karang Melenu, dan Babu Jaluma serta Malengkar dan seorang Raden Kusuma serta Aji Jawa dan Deloy serta Sekeling dan lainya semua tokoh ini adalah pemilik karakter masing-masing perannya dan setelah di awal munculnya Islam tersebut beberapa nama tokoh seperti Taj-Muluk, Siti Jubedah, Haji Batu dan Datok Merangan serta Tuan Badang dan Tunggang Parangan. Semua cerita diatas terkait dengan adanya wayah atau waktu, atau unsur penanggalan, sehingga munculnya aksara pallawa yang disebut aksara tamil grantha dan pengaruh agama veda yang sangat berpengaruh diawal abad masehi di nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH SEMI LOKAKARYA DENGAN TEMA SUMBANGSIH SUKU KUTAI DALAM SEJARAHNYA

MAKALAH SEMI LOKAKARYA DENGAN TEMA SUMBANGSIH SUKU KUTAI DALAM SEJARAHNYA   SEBAGAI  PEMBBINAAN KEBUDAYAAN NUSANTARA DAN   TERCE...