Selasa, 27 Agustus 2019

STATUS MUARA KAMAN DALAM PEMERINTAHAN DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT:


Dari Tahun 17 - 350 M Masa Pemerintahan Para Tahani Kerajaan Kutai Mulawarman ini Merupakan Kerajaan Sagara Sadiva Malaya ber Ibukota di Tebalarung Tebalai Indah Muara Kaman Ilir. (Proto Malay) Melayu Tua Penduduk Asli Pulau Ratnawiva, Naladwipa atau Kalimantan. Dari Tahun 350 – 1636 M Muara Kaman Merupakan Ibukota Negeri Kerajaan Kutai Martapura. (Kerajaan Kutai Mulawarman) Ibukota Kerajaan Kutai Hindu Tertua Di Nusantara. Dari Tahun 1636 – 1910 M Muara Kaman Merupakan Ibukota Wilayah Kampung Dalam Wilayah Jajahan Hindia Belanda.
Dari Tahun 1910 – 1942 M Muara Kaman Merupakan Ibukota Wilayah Onderdistrict Wilayah Keresidenan Oost - Borneo Kalimantan. Dijaman Penjajah Belanda. Dari Tahun 1942 – 1945 M Muara Kaman Merupakan Ibukota Wilayah Son Dalam Pemerintahan Ken Dalam Wilayah Syu Dijaman Penjajah Jepang.
Dari Tahun 1945 – 1950 M Muara Kaman Merupakan Ibukota Wilayah Penjawatan Dalam Pemerintahan Afdeeling (Recinentie) Keresidenan Kalimantan Timur Masa Republik Indonesia Sarikat Dalam Wilayah Istimewa Kepatihan Kutai. Dari Tahun 1950 – 1957 M Muara Kaman Merupakan Ibukota Wilayah Kecamatan Dibawah Kewedanaan Dan Keresidenan Di Kalimantan Timur. Dari Tahun 1957 – 2008 M Muara Kaman Ibukota Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Kutai Di Provinsi Kalimantan Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari Tahun 2008 M Muara Kaman Ibukota Kecamatan Dalam Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Di Provinsi Kalimantan Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ditanggal, 3 September 2001, Kerajaan Kutai Mulawarman Telah dikembalikan Untuk Menjadi Pusat Informasi dan Inovasi Sejarah Tertua Kerajaan di Nusantara yang Merupakan Kerajaan Yang Berdaulat Secara Adat yang di Jadikan Warisan Khasanah Kebudayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia mendapat Pengakuan Hukum Secara Nasional dan Internasional di Pimpin oleh Duli Yang Maha Mulia Sripaduka Baginda Berdaulat Agung Maharaja Kutai Mulawarman Prof. DR. Hc. Maharaja Srinala Praditha Alpiansyahrechza Fachlevie Wangsawarman. Ph.D. yang juga sekaligus Sebagai Pemegang Amanah (Pewaris Kerajaan Tertua Nusantara) didaulat sebagai Yang Dipertuan Agung D’Raja Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH SEMI LOKAKARYA DENGAN TEMA SUMBANGSIH SUKU KUTAI DALAM SEJARAHNYA

MAKALAH SEMI LOKAKARYA DENGAN TEMA SUMBANGSIH SUKU KUTAI DALAM SEJARAHNYA   SEBAGAI  PEMBBINAAN KEBUDAYAAN NUSANTARA DAN   TERCE...